KB & TK Kristen Petra 1
KB & TK Kristen Petra 5
KB & TK Kristen Petra 7
KB & TK Kristen Petra 9
TK Kristen Petra 10
KB & TK Kristen Petra 11
KB & TK Kristen Petra 12
KB & TK Kristen Petra 13
SD Kristen Petra 1
SD Kristen Petra 5
SD Kristen Petra 7
SD Kristen Petra 9
SD Kristen Petra 10
SD Kristen Petra 11
SD Kristen Petra 12
SD Kristen Petra 13
Apakah Aku Sudah Menjadi Pahlawan?
“Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka! Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka!”
Tentu kita ingat kutipan kalimat di atas yang disampaikan dengan semangat yang berapi-api oleh seorang pahlawan besar Indonesia, yaitu Bung Tomo. Masih jelas dalam ingatan kita berbagai sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan, salah satunya Peristiwa 10 November 1945 yang menjadi momen yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sebagai bangsa Indonesia tentu kita tidak boleh melupakan peristiwa tersebut yang menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah demi merebut kemerdekaan.
Sejatinya kita pasti memiliki definisi yang sama mengenai sosok pahlawan. Jika ditanya siapa saja pahlawan pada masa dulu? Tanpa keraguan kita tentu akan menjawab pahlawan adalah orang-orang yang pada masa itu berjuang untuk merebut kemerdekaan dari penjajah. Kita memiliki satu suara yang sama untuk itu. Nah, untuk saat ini jika ditanya siapa pahlawan bagi kita? Tentu jawaban setiap orang akan berdeda. Bisa saja orang tua, guru, teman, atau orang lain yang mengabdikan hidupnya untuk kebaikan orang lain atau lingkungan. Ya, semua orang bisa menjadi pahlawan. Melalui apa? Melalui talenta yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Tujuannya apa? Tentu agar menjadi berkat bagi sesama.
Memperingati Hari Pahlawan Selasa, 10 November 2020, SMA Kristen Petra 5 mengadakan berbagai kegiatan lomba sebagai ajang aktualisasi bakat dan talenta siswa. Lomba-lomba yang diadakan antara lain, “Pahlawan Beraksi”, “Cerita Pahlawanku”, dan “Wawasan Milenial”. Kegiatan ini selain dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, juga bertujuan agar siswa semakin terpacu untuk mengembangkan setiap talenta yang dimiliki untuk menjadi berkat bagi orang lain. Bersyukur para siswa antusias mengikuti lomba-lomba yang diadakan. Misalnya pada lomba “Cerita Pahlawanku”. Siswa diminta untuk bercerita sosok pahlawan baginya. Dengan kreativitas masing-masing, siswa bercerita menggunakan properti yang sudah mereka siapkan. Ada yang menggunakan slide presentasi, ada yang menggunakan gambar-gambar lalu digerakkan seperti wayang, dan ada juga yang dengan percaya diri bercerita dengan intonasi dan gerakan untuk mendukung cerita yang disampaikan. Sosok yang diceritakan juga beragam. Mulai dari pahlawan masa penjajahan, keluarga, hingga sosok pemuda inspiratif yang peduli terhadap lingkungan. Berbagai cerita pahlawan yang disampaikan harapannya tidak hanya berhenti sebatas cerita, namun juga mampu menginspirasi siswa dan tentunya kita semua agar mau menjadi berkat bagi sesama.
Lalu bagaimana seharusnya saat ini kita sebagai Bangsa Indonesia menghargai dan menyikapi momen Hari Pahlawan? Ada baiknya mulai saat ini kita dapat menambah satu pertanyaan lagi dalam hati masing-masing. Mulailah kita tidak hanya bertanya siapa pahlawan bagiku? Akan tetapi, apakah saya sudah menjadi pahlawan bagi orang lain? Karena perjuangan saat ini bukan lagi merebut kemerdekaan seperti dulu. Bukan lagi berperang fisik melawan orang lain. Perjuangan saat ini musuhnya justru melawan diri sendiri. Saat kita mampu melawan sikap egois dan melakukan hal-hal positif yang berguna bagi orang lain dan lingkungan, itulah sejatinya seorang pahlawan masa kini.
Olivia Noratiro, S.Pd.
Perlombaan Kekinian untuk Menghayati Ikrar Sumpah Pemuda
Tepat 92 tahun yang lalu, para pemuda dari berbagai tempat, latar belakang keluarga dan pendidikan, bersatu padu se-iya sekata akan sebuah ikrar yang sarat akan nilai-nilai nasionalisme. Janji mereka tersebut lalu kita kenal dengan nama Sumpah Pemuda, yang secara rutin kita peringati setiap tanggal 28 Oktober. Sumpah tersebut merupakan tonggak yang membakar persatuan dan semangat untuk memerdekakan diri dari penjajah oleh kaum pemuda Indonesia.
Ikrar tersebut merupakan pengakuan rasa nasionalisme, yang tidak pernah usang oleh waktu. Seperti yang SMA Kristen Petra 5 lakukan, untuk menjaga kobaran api semangat Sumpah Pemuda, SMA Kristen Petra 5 melaksanakan berbagai lomba yang diikuti oleh para siswa, di antaranya: lukis masker (Karyaku Pelindungku), Tik Tok (Aksi Pemuda), dan virtual photoshoot (Pemuda Beraksi).
Selama pandemi Covid-19 menyerang dunia, masker merupakan salah satu komponen penting untuk mencegah virus yang semakin merajalela. Melalui lomba lukis masker, para siswa yang memiliki talenta di bidang seni lukis mencoba menuangkan semangat Sumpah Pemuda melalui berpaduan antara goresan-goresan tangan berbakat dan imajinasi positif, yang tentunya dibumbui oleh rasa cinta terhadap tanah air.
Aplikasi Tik Tok pun menjadi wadah bagi para siswa untuk mengekspresikan diri, menyebarkan ke dunia maya tentang aksi pemuda di masa lalu dan masa kini yang menginspirasi pemuda-pemuda Indonesia sekarang untuk mau bergerak ke arah yang lebih baik, membangun semangat kebangsaan dan rela berkorban bagi negara. Melalui video yang dibuat oleh para siswa di platform Tik Tok ini, para siswa berupaya menebarkan semangat nasionalisme dengan cara yang kekinian.
Bidang fotografi menjadi salah satu preferensi remaja masa kini. Sekalipun era pandemi ini serba membatasi kreasi fotografi di lingkungan outdoor, namun saat ini marak bermunculan ide kreatif untuk menerapkan virtual photoshoot. Bidang lomba ini diberi nama “Pemuda Beraksi” yang berarti semangat anak muda beraksi melalui setiap pose dan gaya yang mengandung makna kepemudaan. Hasilnya, terkumpul banyak karya virtual photoshoot yang menarik dipenuhi dengan kekayaan ide sesuai tema perlombaan ini.
Lomba-lomba di atas diikuti oleh siswa dengan penuh semangat dan antusias. Selamat bagi para siswa yang sudah memenangkan kompetisi dan jangan patah arang bagi yang belum. Lomba-lomba ini hanya merupakan sarana untuk kita mengingat bahwa nasionalisme kita tidak boleh padam, bakar, bakar, dan bakar sampai menjadi api abadi, cinta terhadap tanah air yang tidak akan pernah mati.
Selamat memperingati dan menghayati hari Sumpah Pemuda bagi pemuda-pemuda dan bagi kita yang pernah muda. Merdeka !!!
Penulis: Sekar Sih Revashanti, S.Hum.
“Mendampingi Belajar Anak di Masa Pandemi”
Menjadi orang tua merupakan kesempatan yang indah dan berharga yang diberikan Tuhan kepada kita. Tuhan mempercayakan anak-anak yang spesial untuk kita didik agar kelak menjadi orang yang berguna bagi banyak orang. Namun rupanya perjalanan mendidik dan mengasuh anak tidaklah mudah. Banyak tantangan yang dihadapi orangtua seperti adanya gap year antar orang tua dengan anak, juga komunikasi yang buruk serta munculnya keegoisan antar orang tua dengan anak. Apalagi jika anak kita sudah mulai memasuki masa remaja. Masa remaja merupakan masa penuh dengan gejolak karena masa transisi menuju kedewasaan. Masa remaja juga biasa disebut masa pencarian jati diri yaitu masa saat seorang anak memiliki ekspektasi dan harapan yang beragam. Penting bagi kita sebagai orang tua untuk terus mendampingi serta mengarahkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak meraih mimpinya khususnya pada masa pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 rupanya telah mengubah segalanya. Sekolah yang biasanya menjadi tempat ideal untuk belajar di bawah bimbingan langsung dari guru telah tergeser. Saat ini, anak-anak melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau biasa kita kenal dengan istilah learning from home. Sehingga layanan bimbingan guru dilakukan secara daring untuk setiap peserta didik. Hal ini membuat anak-anak dilatih untuk belajar secara mandiri, jujur dan kreatif. Perlu ada kerjasama antara sekolah dan orang tua untuk memberi perhatian lebih bagi anak-anak kita di masa yang mungkin bagi sebagian dari mereka merupakan situasi yang sulit, kurang nyaman, dan membosankan.
Di sisi lain, masa pandemi adalah masa yang tepat untuk “rekonsiliasi”, mengembalikan hubungan serta membangun kembali komunikasi yang baik antar orang tua dengan anak. Mungkin selama ini orang tua maupun anak-anak disibukkan dengan berbagai kegiatan. Sehingga hubungan antara orang tua dengan anak menjadi kurang hangat. Butuh kerendahan hati dari kita sebagai orang tua untuk memulai membangun hubungan dan komunikasi yang dekat dalam keluarga. Apabila hubungan sudah membaik dan kembali hangat maka komunikasi juga lebih mudah sehingga pada akhirnya orang tua bisa bersinergi dengan anak dalam rangka mengantarkan mereka pada jalur kesuksesan.
Berikut ini beberapa tips praktis mendampingi anak menurut Ibu Hanna Yulianik, S.Th., antara lain:
- Luangkan waktu untuk Quality Time bersama anak
Ditengah kesibukan pekerjaan juga kegiatan, luangkan waktu 1-2 jam tiap harinya untuk “ngobrol santai” bersama anak. Quality Time berguna juga untuk membangun kepercayaan serta membangun hubungan yang hangat dan dekat antar orang tua dengan anak - Sediakan telinga untuk mendengar dan hati untuk memahami
Belajar untuk mendengar apa yang menjadi masalah anak. Belajar mengerti bahwa anak membutuhkan orang tua untuk selalu mendampingi dan mengarahkan (bukan memaksa anak untuk menjadi seperti apa yang dikehendaki orang tua) - Selalu berikan apresiasi
Sekecil apapun progress yang dicapai oleh anak, berikan apresiasi (misalnya: memberi ucapan terimakasih/selamat, memberikan makanan yang anak suka).
- Luangkan waktu untuk Quality Time bersama anak
Mazmur 127 : 4
“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.”
(Yahaziela Nawita Dirfa S.Psi.)
Meraih Asa Menjemput Impian
Kita perlu merencanakan masa depan sejak dini. Tentang apa yang dicita-citakan untuk kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, betapa pentingnya wawasan tentang dunia perkuliahan bagi para siswa untuk menyongsong status baru sebagai mahasiswa. SMA Kristen Petra 5 mengadakan kegiatan Pameran dan Presentasi Pendidikan yang dibagi menjadi dua kategori berikut: tanggal 28 September s.d 2 Oktober 2020 dilaksanakan melalui LMS Moodle-watch video dan tanggal 5-9 Oktober, 12 – 13 Oktober 2020 berupa presentasi melalui Zoom.
Keberagaman latar belakang lembaga pendidikan tinggi yang mengikuti Pameran dan Presentasi Pendidikan, tentunya bisa memfasilitasi para siswa untuk dapat menempuh pendidikan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Misalnya, Universitas Bina Nusantara, Universitas Ciputra, Universitas Multimedia Nusantara dan Universitas Pelita Harapan yang memiliki banyak program studi. Selain itu juga ada Raffles Design Institute dan LaSalle College bergerak dalam dunia design dan fashion. Bagi para siswa yang menyukai bidang science, dapat mengamati presentasi dari i3L (Indonesia International Institute for Life Sciences).
Dunia kuliner sedang naik daun seiring menjamurnya youtuber-youtuber kuliner, siswa dapat memperdalam ilmu memasak dan bisnis kuliner bersama Sages Institute dan OTTIMMO International. Satu-satunya lembaga pendidikan Vokasi adalah Politeknik Internasional Bali, yang fokus bergerak dalam bidang pariwisata.
Generasi milenial sangat akrab dengan teknologi bukan? ISTTS (Institute Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya) dan IKADO dapat memfasilitasi minat siswa terhadap dunia teknologi. Bagi para siswa yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri pun ada JIC (Jakarta International Colllege) yang dapat menjembatani siswa untuk kuliah di Australia, salah satu universitas yang bekerjasama dengan JIC adalah Monash University Australia, Spitze Studium bagi yang ingin menempuh pendidikan di Jerman. OBKG (Osaka Bunka Kokusai Gakkou) sebagai lembaga pendidikan yang menyalurkan minat para siswa untuk menempuh pendidikan di Jepang, dan Virtu Education yang dapat memfasilitasi untuk dapat menikmati pendidikan di berbagai Negara. Dan yang terakhir adalah City University of Hong Kong yang secara langsung memberikan wawasan tentang perkuliahan di Hong Kong.
Banyaknya pilihan jurusan pada berbagai fakultas dalam Pameran dan Presentasi Pendidikan pada tahun ini, tentunya sangat menarik minat para siswa. Hal tersebut terlihat dari antusiasme para siswa untuk mengikuti sekaligus aktif bertanya pada presentasi virtual. Pada akhirnya, masa depan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan dengan tetap berpegang teguh pada Tuhan. Selamat menyambut masa depan yang lebih baik!
“Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak hilang.” (Amsal 24:14)
Oleh : Sekar Sih Revashanti, S.Hum
Meraih Asa Menjemput Impian
Keterbatasan Bukan Alasan
Puji Tuhan SMA Kristen Petra 5 telah melaksanakan Penilaian Harian Bersama (PHB) Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 dengan lancar. PHB ini dilaksanakan dari tanggal 28 September s.d. 2 Oktober 2020 secara luring. Memang, lagi-lagi karena keterbatasan akibat situasi pandemi saat ini, banyak hal berubah dan tidak bisa ideal seperti biasanya, termasuk pelaksanaan PHB. Namun, jangan sampai kita menjadikan keterbatasan itu sebagai penghalang kreativitas untuk bertumbuh dan berkembang. Satu hal juga yang perlu kita pegang dan sadari bahwa hidup bukan tentang hasil, namun hidup adalah sebuah proses. Kalimat yang mungkin terdengar klise dan kerap didengung-dengungkan sebagai kalimat motivasi. Namun kalimat itu benar-benar perlu dihidupi sebagai nilai untuk mengubah mindset yang sering lebih fokus terhadap hasil, tetapi melupakan cara/proses meraihnya.
Penilaian Harian Bersama yang dimulai Senin, 28 September 2020 diawali dengan presensi oleh wali kelas secara daring melalui aplikasi Zoom pada pukul 08.00. Presensi dilakukan untuk mengecek kehadiran siswa. Jika siswa masih belum join, Wali Kelas akan segera menghubungi siswa ataupun orang tua dan menanyakan kendala yang terjadi. Komunikasi menjadi kunci utama dalam kondisi saat ini. Hari pertama di sesi 1 siswa mengerjakan ulangan mapel Biologi untuk kelas X, XI, XII IPA dan Sejarah untuk X, XI, XII IPS serta PAK di sesi 2. Penilaian Harian Bersama memang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.15-09.15, sesi kedua dimulai pukul 10.00-11.00. Siswa diberi waktu 60 menit untuk mengerjakan dan 15 menit tambahan untuk mengunggah jawaban. Tambahan waktu untuk upload diberikan dengan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan ada kendala teknis yang bisa saja dihadapi para siswa ketika mengunggah jawaban mereka. Tambahan waktu juga bervariasi tergantung besarnya kendala yang dialami siswa. Tentunya setiap kendala telah dikomunikasikan kepada Wali Kelas untuk kemudian diteruskan pada Wakasek Kesiswaan ataupun Wakasek Kurikulum. Puji Tuhan semua berjalan dengan lancar sampai hari terakhir. PHB ditutup dengan mapel Kimia untuk kelas IPA, Ekonomi untuk IPS di sesi 1, serta Bahasa Indonesia di sesi 2.
Penilaian Harian Bersama yang dilakukan siswa-siswa SMA Kristen Petra 5 pada hakikatnya tentu dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti PBM selama kurang lebih 3 bulan ini. Di sisi lain, konsep ulangan yang dilakukan secara luring juga memiliki maksud dan harapan di dalamnya. Kami meyakini dan berharap bahwa para siswa tetap memegang kejujuran dalam setiap tindakannya, khususnya dalam mengerjakan PHB ini. Mengapa berbicara mengenai kejujuran? Tentu dengan kondisi saat ini, tantangan terbesar siswa saat PHB adalah tetap konsisten memegang kejujuran meskipun peluang untuk berbuat curang terbuka lebar karena minimnya pengawasan di tengah berbagai keterbatasan. Siswa sangat mungkin tergiur untuk bisa mendapatkan hasil yang sempurna tanpa memikirkan proses yang dilaluinya. Akhirnya lebih merasa bangga dengan hasil yang bagus meskipun prosesnya curang. Itulah mindset yang hanya berfokus pada tujuan dan bukan proses. Di sini siswa dilatih untuk melawan diri sendiri. Melawan godaan dan tetap percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Sambil terus mau belajar dan berkembang agar mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Semua itu tidak akan terjadi tanpa memohon hikmat dari Tuhan. Akhirnya, lagi-lagi hidup tidak melulu soal angka dan kuantitas. Hidup adalah soal value. Sudahkah kita memegang kejujuran di setiap hal yang kita lakukan? Seperti tertulis dalam kitab Mazmur 111:8 “Kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.”
Oleh: Olivia Noratiro, S.Pd.
More Articles...
Berita Terbaru SMA Kristen Petra 5
- SMA Kristen Petra 5 - Fun Sport Day: Mens Sana In Corpore Sano
- SMA Kristen Petra 5 - Mengulik Masa Lalu Melalui Virtual Tour Situs Sejarah
- SMA Kristen Petra 5 - Mempersiapkan Generasi Penerus Bangsa melalui Edukasi Prakonsepsi
- SMA Kristen Petra 5 - Apakah Aku Sudah Menjadi Pahlawan?
- SMA Kristen Petra 5 - Perlombaan Kekinian untuk Menghayati Ikrar Sumpah Pemuda
- SMA Kristen Petra 5 - Menjadi Salah Satu Wakil Indonesia di Ajang K-Dance Online Competition
- SMA Kristen Petra 5 - “Mendampingi Belajar Anak di Masa Pandemi”
- SMA Kristen Petra 5 - Meraih Asa Menjemput Impian
- SMA Kristen Petra 5 - Keterbatasan Bukan Alasan
- SMA Kristen Petra 5 - Lomba Siswa HUT ke-75 RI:Gali Potensi Di Momen Kemerdekaan Indonesia